SEJARAH PERUSAHAAN NIKE
Nike Inc merupakan nama dari salah satu perusahaan sepatu besar dunia. Brand dari Amerika yang memproduksi sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga ini yang telah terkenal disegala penjuru dunia. perusahaan tersebut dapat membesarkan namanya dikarenakan mereka sering men-sponsori para athlit dan olahragawan paling populer didunia seperti Tiger Woods, Ronaldo, Courtois, Hazard, Ronaldinho dan Wayne rooney dan Michele Jordan sehingga selalu di ekspose media dan tentunya akan membesarkan namanya. Bukan Cuma itu, nike inc juga memiliki kerjasama dengan klub klub sepakbola terbesar di dunia dimana sepakbola adalah olahraga paling populer diseluruh kalangan umur tidak terpaut usia seperti Manchester United, F.C. Barcelona,Arsenal, F.C. Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti,AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL Wolfsburg,Hertha BSC Berlin, Borussia Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atlético de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic,FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors, dan Corinthians Produk Produk yang di produksi oleh perusahaan nike memiliki ciri khas tersendiri yaitu logo yang sudah di hak paten kan oleh mereka, sehingga sepintas saja kita melihat produk mereka maka kita akan tahu bahwa produk tersebut di produksi oleh nike dan bermerk nike pula, bukan Cuma itu nike juga memiliki slogan yang dikenal sebagai ciri khas mereka yaitu “just do it”.
Nama Nike sendiri berasal dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan. Bangsa Romawi menyamakan Dewi Nike dengan Dewi Victoria. Menurut berbagai dongeng, Dewi Nike disebutkan sebagai putri dari Pallas (Titan) dan Styx (Dewi Air), saudari dari Cratos, Bia dan Zelus. Dewi Nike dan dan saudara saudari kandungnya menyertai Zeus pada saat perang melawan Titan. Arti kemenangan itu sangat cocok karena kebanyakan dari produk atau sepatu nike dibuat dikhususkan untuk produk olahraga.
Perusahaan ini di dirikan pada tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Philip Knight, beliau merupakan seorang atlet pelari jarak menengah dan juga merupakan salah satu mahasiswa akuntansi universitas oregon dengan pelatihnya yang bernama bill bowerman phil. Mereka memiliki kedekatan tersendiri dan memiliki kesukaan yang sama kepada teknologi sepatu olahraga dan juga pakaian, pada tahun 1962 Phil Knight telah selesai dalam menjalankan study nya sebagai mahasiswa akuntansi dan berkeliling dunia. Philip mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang. Disinilah awal nike mulai berdiri, saat Phil Knight singgah di jepang knight tertarik dengan sepatu lari yang ada di jepang dan beliau mengimport sepatu lari jepang ke amerika serikat hanya dengan bermodalkan $500 dan hanya mendapatkan 200 pasang sepatu, beliau menjualnya lagi di amerika serikat.
Phil Knight mulai menjual sepatunya dengan cara berkeliling di stadion atletik dimana pelan tapi pasti penjualannya meningkat secara dramatis, dan pada tahun 1970 knight dan perusahaan yang dia rintis melihat awalnya revolusi jogging dan akhirnya mereka memiliki inisiatif untuk mulai memasarkan produk sepatu olahraga lari untuk masyarakat biasa (bukan atlit), dan akhirnya perusahaan nike membuka pasar lebih luas lagi dan mengubah gagasan yaitu sepatu lari dan jogging menjadi sepatu fashion, lantas ini menarik minat konsumen mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai memasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Seiring waktu pun berjalan hingga pada tahun 1979 perusahaan NIKE telah menguasai lebih dari setengah pangsa pasar di amerika serikat dan keuntungan perusahaan pun mencapat $ 149 juta dan pada pertengahan 1980 perusahaan ini pun terlihat tidak ada yang bisa menggoyahkan, tetapi tanpa diduga-duga muncul saingan baru dan serangannya pun sungguh sangat kuat yaitu merk REEBOK dan NIKE pun sempat kewalahan dan kalah dalam persaingan tersebut, namun di tahun 1990 NIKE kembali memimpin pangsa pasar yang saat itu mereka mengenalkan sepatu terbaru mereka yaitu “Air Jordan” yang di promosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Mengapa Nike menggunakan lambang berupa centang yang mereka sebut Nike 'Swoosh'?
Ternyata lambang ini diciptakan pada tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswi desain grafis di Portland State University. Dan digunakan sebagai motif pada sepatu olahraga sejak tahun 1970-an. Sedangkan tanda centang pada desain logo perusahaan terdaftar sebagai merek dagang pada tahun 1995.
Seiring waktu pun berjalan hingga pada tahun 1979 perusahaan NIKE telah menguasai lebih dari setengah pangsa pasar di amerika serikat dan keuntungan perusahaan pun mencapat $ 149 juta dan pada pertengahan 1980 perusahaan ini pun terlihat tidak ada yang bisa menggoyahkan, tetapi tanpa diduga-duga muncul saingan baru dan serangannya pun sungguh sangat kuat yaitu merk REEBOK dan NIKE pun sempat kewalahan dan kalah dalam persaingan tersebut, namun di tahun 1990 NIKE kembali memimpin pangsa pasar yang saat itu mereka mengenalkan sepatu terbaru mereka yaitu “Air Jordan” yang di promosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Mengapa Nike menggunakan lambang berupa centang yang mereka sebut Nike 'Swoosh'?
Nike di Asia
Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil dengan manufaktur di AS, sepatu Nike selalu dibuat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea Selatan dan Taiwan, dan baru-baru ini di China dan Asia Tenggara. Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena tertarik oleh tenaga kerja murah di sana, dan segera bergabung dengan perusahaan lain termasuk Adidas dan Reebok. Tapi Nike kemudian memulai langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak produksi lokal di Korea dan Taiwan.
Sebagai perusahaan bos Nike Phil Knight mengatakan: "Tidak ada nilai pasti dalam membuat sesuatu hal. Nilai tersebut akan ditambahkan oleh penelitian yang cermat, dengan inovasi dan pemasaran" (Katz 1994). Produk Nike sekarang pada dasarnya mengikuti ide dari seorang desainer dan pemasar sepatu. Industri lantas dilakukan oleh pemasok Korea dan Taiwan. Sekali lagi, perusahaan lain mengikuti model ini.
Pada 1980-an Nike mencoba membuat produksi di Cina, dalam kemitraan dengan perusahaan milik negara, tapi hal ini malah mendatangkan bencana. Nike lantas memindahkan investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntungan dari ongkos tenaga kerja yang lebih murah di sana.
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan, -peningkatan tingkat upah dan hilangnya kontrol dari tempat kerja oleh otoritas Korea - telah membuat negara tersebut menjadi kurang menarik bagi investor, baik asing maupun dalam negeri, yang mulai mencari lokasi lain yang lebih menyenangkan. Nike lantas memindahkan operasi mereka ke Thailand selatan dan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja lebih murah dan tidak merepotkan. Upah di kedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang murah karena hanya memakai seperempat tarif dari yang dibayarkan di Korea Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di Asia Tenggara.
Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan dan Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS, yang telah lama mereka nikmati sebagai status "negara berkembang" di bawah Sistem Preferensi Umum (GSP) AS. investor Korea dan Taiwan lantas bergerak ke pabrik di Thailand, Indonesia dan Cina dengan menggunakan pembuatan hak istimewa GSP dari negara-negara miskin.
Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga pada tahun 1992, tiga adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi produknya di Cina, tiga lainnya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di Indonesia, satu adalah sebuah perusahaan di Thailand.
Nama = Arsyad Ranggani
NPM = 41214685
Kelas = 2DA02
Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar